pulkam
Konsentrasi di pondok semakin menyusut tajam karena keinginan untuk pulang begitu menggebu-gebu,selain pikiran ,hati ,dan badan capek atas suasana pondok yang memeras otak kita 24 jam ,juga karena rindu yang mendalam kepada kampung halaman lebih-lebih sanak saudara disana.Walaupun ku tahu ketika ku pulang nanti suasana akan membosankan karena tak ada tempat rekreasi yang seperti dufan, tmii ,dan lainnya ,,tapi kepuasan hati lebih kudapati jika kupulang nanti .Ku lebih memilih pulang kampung daripada ke jakarta menuruti ajakan temanku untuk berlibur disana.Beban seakan terlepas sedikit demi sedikit ketika tiket pesawat untuk ku dan adek-adek santri ku sudah ditangan ,,,,bis untuk ke surabaya juga sudah ku carter setidaknya sudah bisa untuk sampai ke banjarmasin.PEndewasaan dini kualami juga ternyata ,,,,,ku harus mengurusi kepulangan 16 anak yang mondok bareng denganku.Pusing juga ternyata belum lagi telepon wali santri yang menanyakan bagaimana prosesi pulangnya nanti huh....huh.....disela-sela kesibukanku sebagai usth,mahasiswi harus ku sela waktu untuk pergi kesolo mencari tiket ,sehari sebelum uas kuharus pergi lagi untuk membayar tiket yang sudah ku boking.
Bahkan ketika jam 4 sore uas jam 2 aku masih di solo untuk membayar tiket susulan ,,,nekat memang..... tapi inilah tugasku sebagai pembimbing konsulat ,,,,kepentingan orang lain harus lebih ku dahulukan daripada kepentinganku sendiri .ITu sudah biasa karena memang kita sudah terdidik untuk itu lagipula kita percaya Allah kan menolong kita jika kita menolong hamba_nya.
Kemaren malam seniorku bilang ' de tuh ada surat diatas lemari kamu' agak heran juga surat dari siapa? bundaku ?? tak mungkin ,,pasti langsung telepon ,,,,surat beasiswa apa lagi ,,,pacar? suatu hal sangat tidak mungkin karena memang belum ada laki-2 yang pernah singgah di hativdan pikiranku .Bergegas kuambil ternyata dari walisantri ,kubuka amplop nya ternyat berisi tiket pesawat dan surat untuk anaknya dan kulihat ada uang 50000 juga kupikir ini uang untuk transportasi 2 anaknya jelas tak cukup,,kubaca surat yang ditujukan untukku ,,,,paragraf terakhir ternyata penjelasan atas uang itu ,,,,,duh ,,rada sebel sedih ,,,miris juga ternyata perjuanganku selama ini dihargai uang yang jelaas-jelas tak kuharapkan sama sekali .Semua ku jalankan dengan ikhlas tanpa ada niat untuk mendapat imbalan.APA memang diluar seperti itu ya semua pekerjaan dihargai dengan uang .yang jelas uang itu pasti kan kukembalikan ke anaknya saja karena ku tahu itu akan mengurangi keikhlasanku.
TO BE COntiuned .....
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda